Minggu Paskah III - Tahun B _ 2009



Bacaan
Kis 3:13-15.17-19
1Yoh 2:1-5a
Luk 24:35-48

Homily

Saudara dan Saudariku
Saya ingin menarik perhatian anda semua pada 2 point dalam bacaan-bacaan hari ini. Pertama, dalam Injil hari ini, kita mendengar kisah tentang pengalaman 2 orang murid Yesus dalam perjalanan ke Emaus. Saat itu mereka kehilangan orientasi hidup karena kematian Yesus. Mereka sedih dan kehilangan harapan dan pegangan hidup. Tetapi Yesus datang kepada mereka. Tadi dikisahkan tentang bagaimana mereka mengenal Yesus ketika Ia sedang memecahkan roti.

Pada bagian awal dari kisah ini, diceritrakan bahwa bagaimana kedua murid itu berdiskusi dan bertukar pikiran. Nampaknya mereka sedang berdiskusi dan membicarakan tentang Yesus. Persoalan yang muncul boleh jadi adalah: Apakah Yesus telah meninggalkan mereka? Karena bagi mereka, kematian Yesus merupakan akhir dari segala karya baik yang telah dilakukan Yesus.

Saudara dan saudariku….
Ada saat-saat di dalam kehidupan ini, di mana kita mengalami kehilangan orientasi hidup – mungkin krisis global yang tengah kita hadapi dan akibat yang kita rasakan melalui meningkatnya PHK. Kita tentu merasa sedih. Pertanyaan yang muncul dalam situasi ini adalah: Apakah Allah tidak peduli dengan kita? Apakah Allah telah meninggalkan kita? Terkadang kita meliwati masa-masa sulit kehidupan ini dengan iman yang lesuh.

Iman orang kadang tergantung pada apakah ia bisa makan atau tidak.
Nah…dalam situasi seperti ini, apa yang bisa kita buat? Dalam hal iman, kita bisa datang kepada Allah yang tahu betul apa yang kita perlukan. Jika kita datang dengan penuh iman dan harapan maka Allah pasti akan melimpahi kita dengan berkat-Nya. Dalam situasi ini, marilah kita tetap berjalan dalam iman.
Dalam perayaan ekaristi ini, Yesus hadir di tengah-tengah kita, seakan-akan berkata: “Aku sendirilah ini” rabalah Aku dan lihatlah…. Jamahlah Aku... sungguh Aku hadir bersamamu. Aku hadir dalam pergumulan hidupmu.”

St. Yohanes Krisostomus dalam suatu kotbah paskahnya mengatakan: “tidak penting bagaimana keadaan dirimu ketika Anda datang kepada Yesus tetapi yang terpenting adalah bahwa ketika Anda datang kepada-Nya maka Allah akan adalah mencintaimu sebagaimana Ia tetap mencintaimu” Cinta allah itu kuat dan berdaya....tetapi persoalannya adalah bahwa kita kurang percaya bahwa Allah mencintai kita.
Jumad Agung kemarin….saya memperlihatkan gambar Yesus yang tergantung di salib: apa yang anda lihat? (2 hal: akibat dari dosa, cinta Allah yang sedemikian besar kepada kita).
Yesus rela mengalami penderitaan yang begitu berat…rela mati di kayu salib agar kita memiliki hidup yang baru.

Kita lebih suka cara hidup kita yang lama, cara hidup yang bergelimangan dosa – karena dosa itu menyenangkan. Tetapi melalui penderitaan Yesus kita melihat bahwa inilah akibat dari dosa – bahwa dosa itu membimbing kepada kematian.
Saudara dan saudariku…

Pada minggu III paskah ini, marilah kita membaharui iman dan kepercayaan kita kepada Allah. Marilah kita mohon kepada Allah untuk mengutus Roh Kudus-Nya kepada kita untuk membuka mata kita agar dapat melihat kebenaran cinta Allah dalam pengorbanan Yesus Kristus. Ia telah bangkit.

Hal kedua, dua orang murid yang mengalami penampakan Yesus di Emaus, segera kembali ke Yerusalen. Mereka menceritrakan segala yang telah terjadi dan bagaimana mereka mengenal Yesus. Ketika mereka sedang bercakap-cakap, tiba-tiba Yesus menampakan diri sekali lagi. Para murid mengira bahwa mereka melihat hantu, tetapi Yesus membiar mereka menjamah dia, Yesus juga melakukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh makluk hidup yaitu makan. Yesus lalu menjelaskan kitab suci. Hal yang sama ia lakukan kepada 2 orang murid dalam perjalanan ke Emaus.

Pengalaman 2 murid yang ke Emaus: Yesus membiarkan mereka mengalami kehadiran-Nya ketika Ia memecahkan roti. Dengan cara yang sama, Yesus pun mengundang kita untuk mengalami kehadiran-Nya dalam sabda dan ekaristi. Sampai saat ini kita masih mengalami perjumpaan yang sama ketika kita merayakan ekaristi.

Pada akhirnya, Ia mengatakan: “kamu adalah saksi dari semuanya ini.

Kita semua dipanggil untuk memberikan kesaksian melalui Sabda / Perkataan dan melalui ekaristi. Kita dipanggil untuk mewartakan berita tentang pertobatan. Artinya kita dipanggil untuk membawa damai, terang. Semoga. Tuhan memberkatimu

Pastor Tonny Blikon, SS.CC
Paroki St. Odilia - Citra Raya - Tangerang

Tidak ada komentar: