TV-lah Gembalaku Versus Tuhanlah Gembalaku



TV adalah gembalaku, aku tak akan berkekurangan Ia membaringkan aku di sofa yang empuk dan membimbing aku untuk jauh dari Tuhan, Ia menghancurkan jiwa-ku. Ia menuntun aku di jalan seks dan kekerasan atas nama iklan dan sensasi. Sekalipun berada dalam bayangan tugas dan tanggung jawab iman tidak akan ada yang mengganggu sebab TV selalu bersamaku. Remote control itulah yang menghibur aku. Ia menuntun aku kepada acara kesukaanku. Ia mengurapi kepalaku sekularisme dan consumerisme. Dan ketamakanku semakin bertambah Rasa tidak peduli dan kemalasan akan mengiringi aku sepajang hidupku. Aku akan tinggal di kamarku dengan TV bersamaku.

Televisi merupakan suatu kemajuan teknologi yang mesti kita banggakan. Melalui Televisi, kita dapat menyaksikan di depan mata kita, apa yang sedang berlangsung di belahan dunia lain. Juga melalui Televisi kita dapat menikamati acara hiburan. Tetapi kemajuan teknologi ini bukan tanpa resiko. Banyak dampak negatif dari Televisi, khususnya pada pembentukan akhlak dan kepribadian manusia, terutama bagi anak-anak. Salah satunya adalah membuat orang malas. Masih teringat acara smackdown yang pernah dilarang untuk ditayangkan. Anak.anak yang menontonnya akan berfikiran negatif dan mereka akan mempraktekkan apa yang mereka lihat. Banyak kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak dibawah umur lantaran terpengaruh oleh acara tersebut. Jika tayangan itu tidak dihentikan, mungkin korban untuk tayangan itu terus bertambah.
Banyak acara televisi yang sama sekali tidak menghargai kehidupan bermasyarakat dan beragama. Sedikit sekali acara televisi yang mengajarkan moralitas, tetapi sebaliknya banyak menayangkan program-program yang tidak sesuai dengan budaya dan adat ketimuran. Seperti mengajarkan orang bagaimana berbuat licik, jahat, membunuh, seni berbohong.

Tayangan-tayangan telivisi yang berbau kekerasan, sek bebas, menurut banyak pakar, sangat mempengaruhi jalan pikiran pemirsa, terutama kaum remaja dan anak-anak. Mereka menganggap hal itu sebagai sesuatu yang normal untuk dilakukan. Karenanya, banyak kalangan yang meneriakkan pengaruh negatif televisi, utamanya pada anak remaja. Maka dari itu, jika anak-anak melihat televisi sebaiknya di dampingi orang tua. Dan bagi kalangan remaja harus tahu mana tayangan TV yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat.

inilah akibat dari orang yang membiarkan acara di Televisi menentukan program hidupnya. Jika kita menjalankan hidup dengan semacam ini, dimana acara TV yang menentukan program hidup kita, maka hidup ini terasa tak berarti. Tetapi ada suatu cara lain untuk hidup lain yang membuat hidup ini berarti. Yaitu membiarkan Tuhan yang membimbing hidup kita.



TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.(Mzm 23:1-6)

Pilihan

Hidup sebagaimana yang terungkap dalam mzm 23 ini adalah hidup yang menuntun pada kedamaian dan kebahagiaan. Yesus dalam injil hari ini mengatakan bahwa Ia datang supaya kita memiliki hidup semacam ini. “Aku datang supaya mereka memiliki hidup dan memilikinya di dalam kelimpahan."

Tidak ada komentar: