Minggu Advent Pertama

by Tonny Blikon

Bacaan
Yer 33:14-16 1 Tes 3:12-4:2 Luk 21:25-28, 34-36

Pengantar

Saudara dan saudariku
Hari ini kita memasuki tahun baru dalam lingkaran tahun liturgi gereja – dimana kita memulai lagi suatu perjalanan rohani yang baru untuk satu tahun ke depan. Kita mengawali perjalanan hidup rohani itu dengan masa advent – masa dimana kita akan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus. Kita hidup di antara 2 masa: Pertama, kedatangan Yesus pada peristiwa inkarnasi. Kedua, kedatangan Yesus yang kedua, yaitu saat Ia akan datang dalam kemuliaan-Nya untuk mengakimi seluruh bumi.

Kita juga diingatkan bahwa Kristus senantiasa hadir di tengah-tengah kita di dalam sakramen-sakramen gereja dan melalui sesama kita. Marilah kita mengawali perayaan ekaristi ini dengan terlebih dahulu memeriksa batin kita, mengakui segala kesalahan dan dosa kita serta mohon ampun dari Allah. Kita juga mohon rahmat Tuhan agar hati kita senantiasa siap untuk menyambut kedatangan-Nya dengan penuh iman, harapan dan cinta.


Homili

Saudara dan saudariku
Setiap tahun kita merayakan masa advent. Siapa tahu, advent itu artinya apa? Advent itu berasal dari kata bahasa Latin ‘Adventus’ yang berarti: kedatangan, menantikan.
Kedatangan siapa? Siapa yang kita nantikan? Tuhan.

Tradisi katolik kita mengatakan bahwa ada 3 cara kedatangan Tuhan. Pertama, dalam peristiwa inkarnasi, saat ia datang dari surga dan menjadi manusia sama seperti kita. Kedua, Tuhan datang dalam hati melalui peristiwa hidup kita ketika kita menanggapi rahmat yang Ia berikan. Ketiga, kedatangan Tuhan pada akhir zaman untuk menggelar sebuah pengadilan terakhir.

Karena advent itu adalah masa persiapan, maka pertanyaannya adalah bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan Yesus itu?

Pertama, saya mengajak kita untuk melihat pengalaman hidup kita. Khususnya mereka yang pernah menikahkan anaknya, atau mereka yang menikah.

Bagaimana pengalaman anda saat itu? Apa yang anda persiapkan? (undangan, pakaian pengantin, rias, rencana pesta, upacara pernikahan, orang tua saksi......sampai anda merasa semuanya telah siap pada hari ’H’-nya).

Saudara dan saudariku....
Wahyu 19:7 “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia”

Berabad-abad lamanya, persiapan itu telah dilakukan....kalau kita dengar dalam ’maklumat natal nanti’ (maklumat tentang kelahiran Yesus Kristus, penyelamat dunia.... beribu-ribu abad.... delapan belas abad....sepuluh abad.....lima abad......). jadi sekali lagi, persiapan untuk pernikahan suci antara Anak Domba dan mempelainya – gereja – telah dilakukan selama berabad-abad.

Wahyu 19: 8 Dan kepadanya (gereja) dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus].

Saudara dan saudariku
Kata kunci dalam masa advent adalah ’persiapan’. Advent berarti kedatangan atau menantikan. Advent mempersiapkan kita untuk menyambut dua kedatangan: pertama, kelahiran Yesus kembali di dalam hati kita dan juga kedatangan Yesus pada akhir zaman dengan segala kemuliaan-Nya. Hanya dengan cara mempersiapkan diri bagi kelahiran Yesus di dalam hati kita, maka kita didapati layak untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua.

Banyak dari kita mempersiapkan diri untuk natal, dengan membeli hadiah natal, mengirim kartu natal, mendekorasi rumah dengan pernak pernik natal..... Semuanya itu memang baik...tapi itu bukanlah cara yang terbaik untuk mempersiapkan diri menyambut kelahiran Yesus di dalam hati kita.

Santu Paulus dalam bacaan kedua hari ini menganjurkan kita untuk mempersiapkan hati bagi kelahiran Yesus itu: ”menjalani hidup yang berkenan kepada Allah.” Kalau selama ini kita merasa bahwa kita telah berusaha untuk hidup sesuai perintah Allah, maka rasul Paulus pun mendesak kita. Pada ayat selanjutnya kita baca: ”tetapi baiklah kamu melakukannya dengan lebih sungguh-sungguh lagi”.

Bacaan Injil hari ini mengajak kita bagaimana harus mempersiapkan diri: jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi supaya hari tuhan jangan dengan tibai-tiba jatuh ke ats dirimu seperti suatu jerat. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan ....dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”

Saudara dan saudariku.... sekali lagi, advent adalah masa persiapan. Dan seperti saya katakan tadi ”hanya dengan cara mempersiapkan diri bagi kelahiran Yesus di dalam hati kita, maka kita didapati layak untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua”. Saat itu kita harus mengenakan pakaian pesta. Dan pakaian pesta itu telah kita terima waktu pembaptisan. pakaian putih yang diterimakan kepada kita pada waktu itu adalah tanda martabat kita yang baru. Kita telah menerima ’kartu undangan’ untuk masuk dalam perjamuan nikah Anak Domba.

Tetapi saudara dan saudariku....kutipan dari kitab wahyu tadi mengatakan: ”kepada kita dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"

Saya membayangkan kain lenan halus itu cara menjaga dan merawatnya cukup hati-hati supaya jangan sampai rusak...harus selalu dirawat.... atau kalau di tempat-tempat laundry orang mencuci kain seperti itu, pasti dengan cara yang khusus. Orang harus ekstra hati-hati supaya.

[Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus].

Karena itu, kita harus menanggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan tidak layak dengan martabat yang telah kita terima pada waktu pembaptisan.

Dalam renungan minggu yang lalu, saya singgung soal black magic, susuk dan rentenir . Kalau anda masih mengandalkan kekuatan itu, maka anda tidak akan tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Lantas soal rentenir….saya hanya mau bertanya apakah perbuatan itu yang sesuai dengan martabat yang anda terima pada waktu pembaptisan?

Kel 22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya

Mazmur 112:5 Mujurlah orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya. – sewajarnya itu berarti tidak makan riba.

Ul 24:10 Apabila engkau meminjamkan sesuatu kepada sesamamu, janganlah engkau masuk ke rumahnya untuk mengambil gadai dari padanya

Luk 6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.

Saudara dan saudariku....
Sebagai persiapan untuk menyambut kelahiran Yesus di dalam dalam hati kita, marilah kita melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. St. Paulus dalam bacaan pertama tadi mengatakan...’hendakalah kita melakukan dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Dan bacaan Injil mengajak kita untuk senantiasa berjaga sambil berdoa...semoga nantinya, kita boleh mengalami kelahiran baru di dalam hati kita agar kita layak untuk menyambut kedatangan Yesus.

Marilah kita mohon bantuan dari Bunda Maria, yang telah setia menanti kedatangan Yesus pada peristiwa inkarnasi, untuk membantu kita dalam perjalanan hidup ini agar kita didapati layak untuk berdiri di hadapan Puteranya, Tuhan kita Yesus Kristus. Amen.

Tidak ada komentar: