Salib Yesus: Sumber keselamatan kita

Bacaan
Bil 21:4-9
Yoh 3:13-17

Renungan
oleh Pastor Tonny Blikon, SS.CC

Saudara dan saudariku…..
Hari ini (14 September) kita merayakan Pesta Salib Suci. Perayaan ini dimaksudkan untuk mengenang kembali peristiwa bersejarah penemuan Salib Yesus pada tahun 326. Penemuan ini menjadi bukti kuat bahwa iman Kristiani bukanlah suatu dongeng belaka tetapi suatu peristiwa yang sungguh pernah terjadi.

Menurut St. Yohanes Crysostomus, St. Helena, ibu dari Kaiser Konstantinus ingin sekali menemukan salib yang dipakai untuk penyaliban Yesus. Untuk alasan ini maka dia melakukan perjalanan jauh ke Yerusalem. Dia juga membawa orang-orang yang ditugaskan untuk menggali bukit kalvari. Para penggali menemukan ada 3 salib kayu. Mereka tidak bisa membedakan manakah salib Yesus dan mana yang dipakai untuk menghukum kedua orang penjahat yang dihukum bersama Yesus. Akhirnya mereka membawa seorang wanita yang sedang sakit keras dan seorang yang telah meninggal…dimana mayatnya sedang diusung ke pemakaman. Mereka mulai mencoba salib temuan tadi satu per satu. Salib-salib itu diletakan pada orang yang sakit dan yang sudah meninggal itu. dua salib yang pertama tidak membawa efek apa-apa. Sampailah pada salib yang ketiga. Apa yang terjadi? Wanita yang sakit tadi langsung sembuh dan orang mati tadi pun langsung hidup.

Sejak saat itu berita tentang hal itu tersebar. Banyak orang beriman datang untuk melihat dan menyembah salib itu. Lantas Patriarc Yerusalem waktu itu yang bernama Makarios, mendirikan suatu tiang dan menempatkan salib itu di sana supaya semua orang bisa melihatnya. Ketika melihat salib itu, semua orang berlutuh, menyembah dan berkata: “Tuhan kasihanilah kami”. St. Helena lalu memerintahkan untuk mendirikan sebuah gereja pada tempat di temukan salib itu. Gereja itu diberkati pada tanggal 13 September 335. Pesta Penemuan Salib Suci ditetapkan untuk dirayakan setiap tahun pada hari berikutnya yaitu pada tanggal 14 September.

Saudara dan saudariku….
Itulah sedikit tentang latar belakang sejarah pesta yang kita rayakan pada hari ini.

Bacaan-bacaan hari ini menarik perhatian kita pada suatu peristiwa sejarah keselamatan itu datang kepada kita karena Yesus telah menderita sengsara di atas salib.

Bacaan I hari ini berbicara tentang umat Israel yang berkesal hati karena segala kesulitan yang mereka alami selama perjalanan menuju tanah terjanji. Mereka telah lupa akan masa lalu mereka, tentang bagaimana Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir dan menuntun mereka keluar dari negri berbudakan itu. Mereka tidak lagi percaya bahwa Allah yang menyelenggarakan hidup mereka. Mereka kesel dan menggerutu terhadap Allah dan terhadap Musa. Dalam situasi seperti itu tiba-tiba saja banyak ular berapi bermunculan di mana-mana dan memagut mereka. Banyak orang mati. Setelah itu Allah menyuruh Musa untuk membuat patung ular perunggu dan menempatkan-nya pada suatu tiang. Patung ular perunggu itu mengingatkan umat akan dosa ketidakpercayaan. Setiap orang yang terpagut, akan tetap hidup, bila memandang patung ular perunggu itu. Suatu gambaran tentang salib Kristus… orang yang memandang kepada salib Yesus akan tetap diselamatkan.

Saudara dan saudariku.
Bacaan Injil hari ini hendaknya menjadi suatu suatu hiburan kita. Walaupun kita telah jatuh ke dalam dosa dan berulangkali melakukan dosa dan kesalahan yang sama, kita mungkin ingat akan dosa-dosa berat yang kita lakukan… tetapi dalam Injil tadi dikatakan: “Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putera-Nya yang tunggal, agar setiap orang yang percaya akan Dia tidak binasa melainkan memiliki hidup abadi." Karena Allah mengutus Putera-Nya ke dunia bukan untuk menghukum, melainkan untuk menyelamatkan dunia. jatuh ke dalam dosa…

Yesus sendiri bersabda bahwa Allah sedemikian mencintai kita dan menghendaki agar kita hidup selama-lamanya. Melalui misteri yang kita rayakan hari ini, kita diajak untuk memuji dan memuliakan Allah yang telah menyelamatkan kita melalui Yesus Kristus… Luangkan waktu hari ini untuk memandang salib Yesus. Memandang dengan cinta…. Dari sánalah keselamatan kita.

Tidak ada komentar: