Wawancara antara kerahiman Ilahi dengan Jiwa seorang Pendosa


diterjemahhkan dari buku God who is rich in mercy,

Yesus: Hai pendosa, janganlah engkau takut pada Penyelamatmu. Akulah yang pertama berinisiatif datang kepadamu karena Saya tahu bahwa dengan kekuatanmu sendiri, engkau tak dapat datang kepada-Ku. Anakku...janganlah menjauhkan dirimu dari Bapamu. Jujurlah berbicara dengan Aku. Aku ingin berbicara denganmu tentang pengampunan. Aku ingin mencurahkan rahmat-Nya atas dirimu. Betapa Aku mengasihi jiwamu. Aku telah menuliskan engkau pada telapak tangan-Ku. Namamu terpahat dalam pada luka Hati-Ku.

Jiwa: Tuhan...saya mendengar suara-Mu memanggilku untuk kembali dari jalanku yang tersesat karena dosa tetapi saya tidak kuat dan tidak berani melakukannya.

Yesus: Akulah kekuatanmu. Aku akan membantumu dalam pergumulanmu itu.

Jiwa: Tuhan...Saya mengakui kekudusan-Mu. Saya tidak berani mendekatkan diriku kepadamu. Saya takut....

Yesus: Anak-Ku...apakah engkau takut pada Allahmu yang Maharahim? Kekudusan-Ku tidak menghalangi Aku menunjukkan kerahiman-Ku kepadamu. Lihatlah...untukmu Aku telah mendirikan suatu tahta kerahiman di dunia ini – Sakramen Rekonsiliasi – dari sana Aku rindu memasuki hatimu. Engkau bisa datang kepada-Ku setiap saat dan kapanpun engkau mau. Aku ingin berbicara kepadamu. Aku rindu mencurahkan rahmat pengampunan kepadamu.

Jiwa: Tuhan....saya ragu bahwa Engkau akan memaafkan saya karena begitu banyak dosa dan kesalahanku. Aku diliputi oleh rasa takut akan kesengsaraan yang akan menimpah saya akibat dosa-dosaku ini.

Yesus: Kasih dan pengampunan-Ku jauh lebih besar dari dosa-dosamu dan dosa seluruh dunia. Siapakah yang dapat mengukur betapa dalamnya kasih-Ku padamu? Untukmulah Aku telah turun dari surga ke dunia ini. Untukmulah aku membiarkan diri-Ku dipaku di salib. Untukmulah Aku membiarkan Hati-Ku ditembusi oleh tombak sehingga terbukalah dengan lebar sumber kasih dan pengampunan-Ku bagimu. Datanglah dengan penuh iman dan harapan dan terimalah rahmat-rahmat yang mengalir dari sumber Hati-Ku ini. Aku tidak pernah menolak hati yang yang penuh penyesalan. Dosa-dosamu akan lenyap di kedalaman kasih dan kerahiman-Ku. Janganlah berdebat dengan-Ku tentang keadaanmu yang penuh dosa. Kamu akan memberikan kegembiraan kepada-Ku jika engkau mempercayakan semua masalah dan kesedihanmu. Aku akan memberikan kepadamu harta berharga dari kekayaan rahmat-Ku.

Jiwa: Tuhan....aku menyerah kalah. Hatiku yang keras membantu luluh di hadapan kebaikan kasih-Mu. Dengan penuh kepercayaan dan kerendahan hati, aku datang pada tahta kerahiman-Mu. Di sana Engkau akan melepaskan aku dari kungkungan dosa melalui tangan imam-Mu. Tuhan...rahmat-Mu akan menaungi aku. Kedamaian-Mu akan memenuhi jiwaku yang miskin ini. Tuhan....Aku merasa dipenuhi oleh kerahiman-Mu. Kesediaan-Mu untuk mengampuniku adalah hal lebih yang dapat saya bayangkan. Kebaikan-Mu mengatasi segala kerinduanku. Dan sekarang...dipenuhi oleh rasa syukur atas kayanya rahmat-Mu, aku mengundang-Mu untuk masuk ke dalam hatiku. Tuhan....Saya terlantar dan merana seperti anak yang hilang tetapi Engkau mau menerimaku kembali. Tambahkanlah cinta dan kerahiman-Mu kepadaku karena Engkau tahu betapa lemahnya aku ini.

Yesus: Anak-Ku...jangan lagi bicara tentang dosa-dosamu. Semuanya telah dilupakan. Dengarlah hai anak-Ku....dengarlah akan apa yang ingin Aku katakan kepadamu. Datanglah kepada-Ku....datanglah kepada Hati-Ku yang terluka dan timbahlah dari sana rahmat apapun yang kau inginkan. Minumlah....dari sumber kehidupan itu sehingga jiwamu tidak lagi haus dan dahaga dalam perziarahmu di dunia ini. Lihatlah.... betapa menakjubkan kerahiman-Ku itu. Janganlah engkau takut pada kerahiman-Ku. Muliahkanlah kerahiman-Ku.

diterjemahkan oleh Pastor Tony Blikon, SS.CC
Paroki St. Odilia - Citra Raya - Tangerang

1 komentar:

Omnia pro Jesu per Mariam mengatakan...

Semoga wawancara ini menggerakan semakin banyak orang untuk menghargai rahmat Allah melalui sakramen rekonsiliasi